Bagi pasangan yang mendambakan kehamilan cepat, kesehatan sperma pria merupakan faktor penentu yang tak boleh diabaikan. Salah satu faktor krusial adalah jumlah sperma. Ketika jumlah sperma di bawah normal, peluang kehamilan wanita pun bisa terhambat. Hal inilah yang mendorong banyak pria mencari informasi tentang obat penambah sperma.

Jenis Obat Penambah Sperma

Ingin meningkatkan kualitas sperma dan kesuburan pria? Berbagai pilihan obat dan suplemen tersedia untuk membantu kamu mencapainya. Berikut beberapa yang perlu kamu ketahui:

1. Koenzim Q10

Berbeda dengan obat lain, Koenzim Q10 bisa didapatkan dari makanan atau suplemen. Kandungan antioksidannya bermanfaat untuk berbagai masalah kesehatan, termasuk kesuburan pria. Suplemen ini membantu meningkatkan kualitas, jumlah, dan motilitas sperma.

Pemberian Koenzim Q10 secara rutin juga dapat meningkatkan jumlah sel darah putih pada air mani. Untuk mengetahui efektivitasnya, lakukan tes kesuburan.

2. D-Aspartic Acid

D-aspartic acid (D-AA) adalah asam amino yang dapat meningkatkan kadar testosteron. D-AA secara alami terdapat pada kelenjar testis, air mani, dan sperma. Namun, jumlahnya lebih sedikit pada pria infertil.

Awalnya, D-AA hanya digunakan sebagai suplemen makanan. Namun, karena manfaatnya dalam menjaga kualitas sperma, suplemen ini pun digunakan sebagai obat penambah sperma.

3. Clomiphene

Clomiphene adalah obat non-steroid yang dapat meningkatkan produksi hormon reproduksi. Hormon-hormon tersebut adalah hormon pituitari, FSH, dan LH. Obat ini sering digunakan untuk membantu wanita hamil, tepatnya untuk meningkatkan ovulasi pada wanita yang tidak bisa menghasilkan sel telur. Namun, Clomiphene juga bisa digunakan pria untuk meningkatkan volume dan kualitas sperma, serta mengatasi masalah kesuburan.

4. Anastrozole

Anastrozole digunakan untuk mengurangi gejala hyperandrogenism pada pria, seperti kurangnya energi, massa otot, libido, dan kemampuan ereksi. Obat ini bekerja dengan cara menghalangi fungsi enzim aromatase yang mengubah hormon androgen menjadi estrogen.

Hal ini akan menyebabkan peningkatan hormon testosteron dan penurunan hormon estrogen. Jika estrogen menurun, produksi sperma dapat meningkat. Selama penggunaan obat ini, dokter akan memantau kadar hormon testosteron kamu untuk mengetahui efektivitasnya.

5. Tribulus Terrestris

Tribulus terrestris, atau puncture vine, adalah ramuan obat yang sering digunakan sebagai penambah sperma dan meningkatkan kesuburan pria. Meskipun tidak secara langsung meningkatkan kadar testosteron, Tribulus terrestris memiliki efek afrodisiak, zat kimia yang digunakan untuk merangsang gairah seksual.

Efek Samping Mengkonsumsi Obat Penambah Sperma

Seperti halnya obat lain, mengkonsumsi obat penambah sperma dan air mani juga bisa menimbulkan efek samping. Efek samping ini bervariasi pada setiap orang, namun beberapa yang umum terjadi antara lain:

• Mual dan muntah
• Ruam kulit
• Pandangan mata buram
• Sakit kepala
• Insomnia
• Pertambahan berat badan
• Penurunan nafsu makan

Penting untuk diingat bahwa efek samping ini tidak selalu terjadi, dan setiap orang mungkin mengalami efek yang berbeda. Jika kamu mengalami efek samping yang mengganggu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran medis.

Selain mengkonsumsi obat penambah sperma, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat demi meningkatkan kualitas sperma secara optimal. Rutin berolahraga, menjauhi rokok dan alkohol, dan memperoleh tidur yang cukup adalah kunci utama.

Kebiasaan positif ini tidak hanya meningkatkan kualitas sperma, tapi juga memberikan banyak manfaat kesehatan lainnya bagi tubuh secara keseluruhan. Tubuh yang bugar dan prima akan mendukung sistem reproduksi agar bekerja dengan optimal, sehingga meningkatkan peluang kehamilan.

Sumber:

https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/obat-penambah-sperma/